Jumat, 30 September 2011

Autekologi dan Sinekologi

Autekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan antara satu individu atau satu spesies dengan alam lingkunganya. 
Sinekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan antara beberapa grup individu yang berasosiasi bersama-sama sebagai satu unit dengan alam lingkungannya. 

Judul Jurnal : AUTEKOLOGI DAN STUDI POPULASI Myristica teijsmannii Miq. (Myristicaceae) DI CAGAR ALAM PULAU SEMPU, JAWA TIMUR
Rangkuman :
Myristicaceae merupakan famili khas tropis dengan Myristica sebagai genus terbesar. Di antara 175 spesies Myristica di dunia 9 spesies merupakan spesies asli Indonesia bahkan beberapa termasuk endemik, langka dan dilindungi undang-undang. Spesies ini memiliki penyebaran jarang dan baru dilaporkan ditemukan di Jawa Timur, yaitu di kawasan Pacitan - Gunung Kawi, Gunung Wilis, Gunung Anjasmoro dan Pulau Sempu. Data kuantitatif status populasi serta aspek-aspek ekologis, kebutuhan dan interaksi ekologis M. teijsmannii dengan habitatnya (autekologi) belum diketahui.  Studi ini dilakukan di enam lokasi yang secara estimasi visual mewakili keragaman floristik dan kondisi lingkungan Cagar Alam, yaitu Telaga Lele, Telaga Sat, Teluk Semut, Air Tawar, Gua Macan, dan Waru-waru.
Diketahui bahwa tegakan pohon M. teijsmannii menunjukkan nilai dominasi relative dan kerapatan tertinggi di lokasi penelitian, berturut-turut sebesar 11,36% dan 13,7 individu/ha dengan indeks nilai penting sebesar 27,91% yang menunjukkan dominasi M. teijsmannii. secara keseluruhan didominasi oleh fase semai, sedangkan fase-fase yang lebih dewasa memperlihatkan kecenderungan jumlah individu yang semakin menurun dengan fase pohon memiliki proporsi terendah. Setiap lokasi penelitian memperlihatkan variasi dalam struktur populasi M. teijsmannii. Waru-waru memiliki jumlah total individu terbanyak (59 individu) sedangkan di Telaga Lele hanya ditemukan 5 individu. Di Waru-waru, Gua Macan dan Teluk Semut nampak jelas dominasi fase semai dengan kecenderungan menurun pada populasi fase lebih dewasa.
Sumber :

Hasil Analisis :
Jika dilihat dari kemampuan adaptasi dan penyebaran M. teijsmannii, tumbuhan tersebut termasuk dalam pendekatan autekologi. Hal ini dikarenakan jenis dari M. teijsmannii tumbuhnya tidak mengumpul /berkelompok pada satu tempat saja melainkan menyeluruh/menyebar.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. setujuh.. (autekologi)
    tanaman ini sangat jarang ditemukan, mungkin cik gu ilmin dapat menjadi penerus untuk melestarikan tanaman ini haha :D
    soalnya tanaman ini hanya dapat tumbuh di lingkungan2 tertentu saja. :)

    BalasHapus
  3. ok boy aku stuju.bahwa yng di yang dinamakan autekologi itu sebuah rung lingkup satu jenis tanaman dangan linng kunganx.tapi satu boy kamu memang pintar dalam menganalisis tektual mata kuliah termasuk dlam hal ektum .tapi kamu tidak bisa di andalkan dalam hal kepercayan yang menyangkut dunia sosial kamu .putra madura

    BalasHapus
  4. settuju banget broo...
    itu jurnal memang menggunakan pendekatan autekologi
    sebab yang di bahas di dalamnya hanya mengenai M. teijsmannii...baik interaksinya dalam lingkungan ataupun penyebarannya

    BalasHapus